Dalam upaya mendukung pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal, telah dilaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat yang diketuai oleh Andhika Yudha Pratama, M.Sc yang merupakan dosen pada program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Kegiatan tersebut dengan judul “Peningkatan Tata Kelola Kawasan Hutan oleh Masyarakat dengan Peng embangan Paket Escapade Forest Healing sebagai Diversifikasi Pariwisata di Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto”. Kegiatan pengabdian ini berfokus pada integrasi antara pelestarian lingkungan dan pengembangan sektor pariwisata ramah lingkungan yang berbasis komunitas. Desa Padusan, yang terletak di kaki Gunung Welirang, memiliki kekayaan alam berupa kawasan hutan yang masih asri, sumber air panas alami, serta potensi ekowisata yang tinggi. Melalui program ini, masyarakat setempat diberdayakan untuk menjadi aktor utama dalam pengelolaan kawasan hutan dengan pendekatan tata kelola partisipatif serta pengembangan paket wisata “Escapade Forest Healing” yang menitikberatkan pada aktivitas penyembuhan alami berbasis interaksi dengan alam.
Konsep forest healing yang diusung dalam program ini merespons tren wisata baru pasca pandemi, di mana wisatawan mencari pengalaman yang menenangkan jiwa dan menyegarkan fisik melalui kegiatan di alam terbuka, seperti meditasi hutan, jalan hening, terapi suara alam, serta praktik kesadaran penuh (mindfulness) di tengah kehijauan hutan. Paket wisata ini dirancang dengan memperhatikan prinsip konservasi, edukasi lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat secara langsung. Paket escapade forest healing terdiri dari tiga paket yaitu 1) forest bathing, 2) forest teraphy dan 3) forest walking. Pelatihan diberikan kepada masyarakat mengenai pemanduan wisata yang produknya beruapa bussines plan, teknik interpretasi lingkungan, manajemen homestay, hingga pengemasan produk lokal untuk mendukung kebutuhan wisatawan. Selain itu, program ini juga mendorong regenerasi kawasan hutan melalui kegiatan penghijauan dan pemantauan rutin oleh warga sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan ekosistem.
Pengabdian ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat desa melalui sektor pariwisata alternatif, tetapi juga menumbuhkan kesadaran ekologis dan tanggung jawab kolektif dalam menjaga hutan sebagai sumber kehidupan bersama. Melalui peningkatan tata kelola yang lebih terstruktur dan inklusif, masyarakat Padusan menjadi subjek utama dalam pengembangan kawasan, bukan sekadar objek pembangunan. Paket Escapade Forest Healing yang dikembangkan diharapkan menjadi model diversifikasi pariwisata berbasis alam dan budaya yang bisa direplikasi di kawasan lain dengan karakteristik serupa. Selain mendorong pertumbuhan ekonomi hijau, kegiatan ini juga memperkuat citra Desa Padusan sebagai destinasi wisata berbasis konservasi dan kesehatan holistik.
Dengan adanya program ini, diharapkan terbentuk sinergi antara pelestarian hutan, pengembangan ekonomi masyarakat, dan transformasi desa menjadi pusat inovasi wisata berkelanjutan. Pemerintah daerah, akademisi, pelaku wisata, dan masyarakat desa diajak untuk bekerja sama dalam menciptakan sistem tata kelola hutan yang adaptif, transparan, dan berpihak pada kelestarian lingkungan. Peningkatan tata kelola ini merupakan fondasi penting dalam menjaga ketahanan ekologi wilayah sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga secara berkelanjutan. Program ini menjadi wujud nyata dari visi pembangunan hijau yang berbasis kearifan lokal dan partisipasi aktif masyarakat, serta bukti bahwa hutan tidak hanya dapat dijaga, tetapi juga dapat menjadi ruang penyembuhan dan harapan masa depan.




